Rabu, 23 November 2011

Objek Wisata Alam Berau Belum terekspos

 

Beberapa objek wisata alam di Berau masih sulit terjamah  wisatawan, akibat belum tersedianya sarana pendukung. Selain jauh yang berjarak puluhan kilometer dari ibukota kabupaten, sarana transportasi menuju lokasi tersebut juga sangat minim. Hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki memakan waktu berjam-jam.
“Jadi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata itu hanya penduduk lokal, pencinta alam dan peneliti, sementara wisatawan luar daerah dan luar negeri hampir tidak ada” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Berau Rusdiani. Dia mengatakan, objek wisata alam itu seperti pemadian air panas pemapak kecamatan Lempake, air terjun di kecamatan Talisayan, serta gua gunung kapur Teluk Sumbang Kecamatan Biduk biduk.
“Untuk menuju lokasi wisata tersebut, sangat diperlukan sarana dan pra sarana pendukung terutama seperti jalan dan transportasi,” ujarnya. Mengenai upaya  yang diprogramkan Disparbud dalam memenuhi sarana dan prasarana wisata alam tersebut, Rusdiani mengatakan, pihaknya akan mencoba mengusulkan pembangunan jalan untuk menuju lokasi wisata alam tersebut, termasuk pengadaan sarana transportasi.
Namun, program tersebut bukanlah prioritas utama di tahun ini. Pasalnya untuk mewujudkan hal itu tentunya harus disertai  dana yang tidak sedikit. Disparbud  masih fokus pada peningkatan objek wisata bahari yang telah dikenal dan dikunjungi ratusan wisatawan. “Bukan berarti wisata lainnya dilupakan. Namun wisata baharilah yang  menjadi penunjang  mengenalkan wisata lainnya seperti wisata budaya, sejarah, kuliner maupun seluruh wisata alam yang ada di Berau,” ujarnya.
Menjawab program  yang akan dilakukan Disparbud dalam menjual objek wisata di Berau, ia mengatakan, tahun ini akan membuat website yang menampilkan seluruh objek wisata Berau termasuk sarana  menuju menuju lokasi wisata tersebut. Pembuatan website wisata   menjadi tuntutan sebagian besar wisatawan yang pernah berkunjung ke daerah ini. “Kami sudah mengusulkan ke pemerintah daerah, sudah mendapat respon positif,” sebutnya.
Diakuinya, pembangunan sektor wisata tidak bisa maju jika tidak didukung stakeholder, yakni, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Mereka menjadi kunci keberhasilan dalam mendukung visi misi pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata di Berau. Potensi wisata yang ada  sangat menggiurkan bagi  wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Apabila seluruh penunjang wisata yang ada di daerah ini terpenuhi, Rusdiani optimistis, Berau akan menjadi wilayah wisata unggulan di Kalimantan Timur. Dia juga berkeinginan menjual objek wisata di pulau-pulau kecil yang yang ada di perairan Berau. Pengelolaan wisata pulau-pulau kecil itu sekaligus memberikan status kepemilikan pemerintah daerah dari pengakuan negara luar.
Potensi wisata yang ada di daerah ini merupakan aset daerah yang paling berharga untuk menunjang sumber pedapatan asli daerah (PAD) di masa akan datang. Selain itu, sektor wisata ini juga memberikan dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar